Mengajak Anak Belanja Buku, Mampu Menumbuhkan Minat Baca

Menumbuhkan minat membaca pada anak, ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Orang tua bisa mengawali dengan cara mengajak anak berbelanja buku.

Inprasa.com, Pekanbaru – Minat baca buku anak zaman sekarang, makin tergerus seiring perkembangan teknologi digital yang lebih atraktif secara visual, dan juga disukai anak-anak.

Kesukaan anak akan perangkat digital, membuat keresahan tersendiri bagi pegiat literasi, dan juga pemerintah yang sampai hari ini masih berusaha menemukan cara dan pola yang tepat untuk menumbuhkan budi pekerti melalui kegiatan literasi.

Mengajak anak berbelanja buku di waktu libur, dinilai mampu menumbuhkan minat baca pada anak. Orang tua diharapkan memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih dan menentukan sendiri buku-buku yang disukai.

“Setelah membeli buku, sebaiknya orang tua mendorong anak untuk membaca buku tersebut sampai selesai,” ujar psikolog anak dari Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro, Jane Cindy M.PSi. di Jakarta, dilansir tirto[dot]id, pada Jumat, 28 April 2017.

Menurut Jane, orang tua bisa berkegiatan membaca buku bersama anak, atau anak yang sudah bisa membaca dengan lancar untuk membaca sendiri.

“Setelah anak selesai membaca satu buku, orang tua dapat melakukan diskusi singkat mengenai isi buku sehingga terjadi interaksi antara anak dengan orang tua,” ujarnya.

Jane berkata, orang tua dapat mengembangkan minat baca pada anak sejak anak usia satu hingga tiga tahun. Berdasarkan teori perkembangan anak, terdapat tahapan perkembangan kemampuan baca tulis. “Stimulasi yang tepat perlu diberikan sesuai dengan tahapan perkembangan usia anak,” ujarnya.

Saat anak berusia di bawah tiga tahun, orang tua sebaiknya membacakan buku cerita anak dengan volume dan intonasi suara yang jelas dan sesuai dengan kalimat yang dibacakan.

Pada usia tiga hingga enam tahun, anak perlu diberi stimulasi dengan mengenalkan huruf dan angka, serta bunyi dari huruf-huruf tersebut. Tahap ini, sebaiknya anak juga diperkenalkan alat tulis untuk mencorat-coret dan menggambar. Diberi stimulasi untuk membaca dan menulis pada usia enam tahun ke atas dengan mempertimbangkan kesiapan anak.

“Salah satu tanda kesiapan anak untuk membaca adalah tertarik terhadap buku, senang mendengarkan cerita yang dibacakan dari buku dan sudah menguasai pengenalan abjad berupa menghubungkan bentuh dan bunyi huruf,” pungkasnya.

Related Post

Leave a Comment