Inprasa.com, Magelang – Penerbit PT. Inti Prima Aksara dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) menggelar “Pelatihan Literasi PAI Hafalan Juz Amma “Allama Bil Qolam (hafalan ayat, terjemah, dan menulis), Kamis, 31 Januari 2019 di Rumah Makan Brambang Salam, Meteseh Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Kegiatan ini merupakan hasil tindaklanjut rapat pengurus MGMP PAI dengan Penerbit INPRASA pada 2 Januari 2019, Kepala Sekolah menugaskan guru PAI untuk mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi PAI.
![]() |
Direktur utama PT. INPRASA, Mustajab Hadi memaparkan materi Bimtek literasi PAI |
Direktur utama PT. INPRASA, Mustajab Hadi mengatakan, literasi menurut hasil survei Bank Dunia sebetulnya tidak sesuai dengan fakta dilapangan, karena data yang digunakan hanya sebatas literasi membaca dan menulis buku, sedangkan masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan membaca dan menulis Al-Quran.
Menurut Mustajab, Kegiatan literasi di bidang keagamaan, khususnya literasi Al-Quran sudah berlangsung lama di Indonesia, dan bahkan sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu.
“Saat ini, kita ingin membantah (data peringkat literasi (baca tulis) dunia) Tidak betul bahwa, anak-anak Indonesia peringkat ke 2 dari bawah,” ujarnya dihadapan para guru PAI se-Kabupaten Magelang.
Menurut data World’s Most Literate Nations, yang disusun oleh Central Connecticut State University tahun 2016, peringkat literasi kita berada di posisi kedua terbawah dari 61 negara yang diteliti.
Indonesia berada satu tingkat dari Bostwana, negara di kawasan selatan Afrika. Fakta ini didasarkan pada studi deskriptif dengan menguji sejumlah aspek, dalam lima kategori, yaitu, perpustakaan, koran, input sistem pendidikan, output sistem pendidikan, dan ketersediaan komputer.
![]() |
Peserta Bimtek Implementasi Literasi PAI |
Berdasarkan data tersebut, Mustajab sebagai salah seorang master Penerbitan, berharap melalui kegiatan literasi di Bidang Keagamaan, yang sudah mengakar di masyarakat Indonesia di dokumentasikan dalam sebuah buku, sehingga dapat dijadikan sebuah data yang terukur untuk menepis data literasi yang menempatkan anak-anak Indonesia berada di urutan dua terbawah.
Mustajab mengajak seluruh guru PAI menggelorakan semangat literasi keagamaan, khususnya Literasi Al-Quran, hafalan ayat, membaca dan menulis yang terekam dan tercatat dan menjadi data yang terukur, bahkan dapat digunakan sebagai data untuk mengukur literasi anak-anak di Indonesia.
![]() |
Para Guru PAI se-Kabupaten Magelang mengikuti Bimtek Implementasi Literasi PAI |
Pada kegiatan Bimtek Implementasi literasi PAI, seluruh peserta mendapatkan satu paket buku literasi PAI “Allama Bil Qolam” yang diterbitkan PT. INPRASA pada 2018, setiap guru PAI diharapkan menggunakan buku itu dan menggelorakan semangat literasi secara terukur, bukan lagi melalui forum-forum diskusi ataupun gerakan gemar membaca, namun sudah pada tahap eksekusi, mengimplementasikan gerakan literasi Al-Quran ke dalam sanubari para guru, anak-anak, dan bahkan orang tua siswa.
Program literasi PAI (literasi Al-Quran) yang digagas PT. INPRASA berupaya menggerakkan seluruh elemen masyarakat untuk kembali membaca Al-Quran yang tersistematis, tercatat dengan baik, bahkan setiap anak yang sudah mampu membaca, menghafal dan menulis di buku “Allama Bil Qolam”, hasilnya akan dicetak dengan hardcover, sehingga dapat menjadi catatan sepanjang massa, bahwa anak-anak sudah belajar Al-Quran, dapat digunakan juga untuk generasi mendatang mempelajari Al-Quran.
Simak juga video kegiatan Bimtek Literasi PAI melalui channel YouTube INPRASA, silakan SUBSCRIBE untuk mendapatkan kabar literasi terkini dari INPRASA, terima kasih.