Inprasa.com, Rohil – Kepala Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Intan Permata, Rimba Sakdiyah memang luar biasa. Gigih mendirikan tempat PAUD meski dalam keterbatasan dana. Dia mengaku, guru-guru yang mengajar digaji dari hasil kedai yang dia kelola bersama-sama dengan guru PAUD lainnya.

Tim penggerak Literasi Inti Prima Aksara (Inprasa) dalam perjalanan menuju Kabupaten Rokan Hulu menyempatkan untuk mampir di Kedai PAUD Intan Permata untuk sekedar berbagi kabar dan ide-ide segar dalam mengelorakan semangat literasi.

Ibu Rimba, terlihat senang dan begitu bahagia menerima kehadiran Tim Inprasa, apalagi berkesempatan dikunjungi Kak Agus DS, pendongeng nasional kelas dunia yang dikenal sangat antusias dengan perkembangan PAUD dimanapun berada.

Tim penggerak literasi Inprasa, Kak Agus DS dan Kak Usep disambut Kepala Sekolah PAUD Intan Permata dan para guru
Tim penggerak literasi Inprasa, Kak Agus DS dan Kak Usep disambut Kepala Sekolah PAUD Intan Permata dan para guru

“Bagaimana kalau PAUD Intan Permata dibuat Time Zone nya anak-anak?,” kata Kak Agus DS.

Kak Agus DS membagikan ide kepada Kepala Sekolah dan para Guru PAUD Intan Permata cara mengelola PAUD agar diminati anak-anak dengan mengatur tempat atau ruangan menjadi tempat bermain yang menyenangkan.

Ibu Rimba dan para Guru PAUD Intan Permata antusias mendengar usulan segar yang dibagikan Kak Agus DS, mengelola PAUD dengan lebih menarik lagi, mulai dari pemilihan barang-barang unik untuk ditempatkan di PAUD hingga cara mengundang orang datang ke Kedai PAUD Intan.

Kak Agus DS juga membagikan pengalaman mengelola PAUD Inklusi yang saat ini sudah berkembang pesat di Pekanbaru. Dia menceritakan juga gaji yang diberikan kepada para guru PAUD Inklusi, bergaji tinggi namun banyak yang keluar, karena tidak tahan menghadapi anak-anak yang sebagian besar autis.

Kedai PAUD Intan, menurut Ibu Rimba penghasilannya digunakan untuk menutupi kekurangan membayar gaji para guru. Menjual pempek, aneka makanan dan minuman dikelola bersama-sama guru-guru PAUD yang lain. Mereka bahu membahu membangun PAUD Intan dengan berjualan di Kedai yang terletak disamping sekolah PAUD.

Kak Agus DS mengusulkan, agar di depan PAUD dan Kedai PAUD Intan dihias dengan aneka gambar tokoh film anak-anak, sehingga setiap orang yang melintas tertarik untuk berkunjung di PAUD, dan juga di Kedai PAUD Intan.

“Di depan sana, coba pasang gambar-gambar Ultraman, atau Frozen.. bikin ukuran 1,5 meter,” ujar Kak Agus DS.

Dengan gambar-gambar yang menarik, PAUD Intan akan menjadi Time Zone nya anak-anak sekitar, Kak Agus berharap kalau sudah ramai orang yang berkunjung, secara otomatis orang juga akan mampir di Kedai PAUD untuk sekedar minum dan makan, dan penghasilan dari kedai pun akan meningkat.

Kak Agus DS berbagi ide mengembangkan PAUD
Kak Agus DS berbagi ide mengembangkan PAUD

Kak Agus DS juga membagikan ide untuk mengelorakan literasi di PAUD Intan Permata, dia bersama komunitas literasi siap mengirimkan 1000 buku. “Silakan catat no WA nya, nanti saya kirim buku-buku,” ujarnya.

PAUD Intan Permata siap menggelorakan literasi disekitarnya, Ibu Rimba juga mengungkapkan, koleksi buku-buku di PAUD nya juga terbatas, dengan bergabung dengan komunitas baca, yang kebetulan Kak Agus DS juga diberikan amanah sebagai Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kota Pekanbaru mempunyai jaringan komunitas gerakan 1000 buku bacaan.

Related Post

Leave a Comment