Inprasa.com, Pekanbaru – Suasana mendung menyelimuti SMP Negeri 13 Pekanbaru, dan hujan pun turun dengan derasnya, pagi itu, Kamis, 29 November 2018 di halaman saat seluruh siswa menggelorakan semangat literasi bersama Tim penggerak literasi Inti Prima Aksara (Inprasa).
Hujan deras tak menyurutkan semangat mereka, program kegiatan literasi Inprasa dipindahkan disebuah aula, tempat biasa anak-anak berolahraga. Mereka begitu antusias mengikuti kegiatan literasi kali ini.
Program literasi Inprasa, menulis sinopsis dan menggambar ilustrasi sudah berjalan sejak awal bulan Oktober 2018 yang lalu. Tim penggerak literasi Inprasa, Kak Agus DS yang juga selaku ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Pekanbaru mengaku takjub dengan antusisme para siswa SMP Negeri 13 Pekanbaru.
“Luar biasa… sungguh dahsyat program literasi disini, ribuan anak-anak antusias mengikuti program ini,” ujar Kak Agus DS sambil berjalan menuju aula, untuk melanjutkan kegiatan literasi Inprasa, karena pagi itu hujan deras.
Dibantu soundsystem, dua buah speaker ukuran sedang, suara Kak Agus DS hampir tertutupi suara derasnya hujan, namun seluruh siswa tetap asyik mendengarkan kisah Kak Agus DS yang mampu keliling dunia, meskipun dulunya hanya seorang penjual es keliling kampung dan jualan es di stasiun tanjung priok.
Menulis 21 Buku dan Keliling Dunia
Sampai tahun 2018, Kak Agus DS sudah menulis 21 buku, 10 Buku diterbitkan oleh penerbit di Indonesia, 2 Buku di Shanghai China, 1 Buku di Jerman, dan Taiwan, Korea.
Kak Agus DS menceritakan pengalaman hidupnya kepada ribuan siswa, alasan mengapa dia mampu keliling dunia diungkapnya.
“Saya mampu keliling dunia, karena rajin membaca, dan juga menulis dan bahkan menerbitkannya..,” ujar Kak Agus DS.
Buka hanya itu yang membanggakan, menurutnya, sampai hari ini dia terus bersemangat untuk belajar dan belajar, juga menulis buku. Kak Agus DS mengaku, keberhasilannya menjadi seorang pendongeng nasional kelas dunia, dan dikenal dengan master of the storyteller didapatkan dengan cara belajar melalui buku-buku.
“Bahagia itu tidak harus lengkap, dengan keterbatasan kita mampu meraih kebahagiaan.. jadi, jangan tunggu untuk berbahagia, mari kita maksimalkan yang ada, itu yang membuat kita bahagia,” ujar Kak Agus DS memotivasi ribuan siswa untuk gemar membaca dan menulis.
Suasana semakin meriah, saat Kak Agus beraksi dengan boneka Dio yang menggemaskan. Anak-anak pun terkesima dengan kepiawaian Kak Agus bercanda dengan boneka Dio. Ketrampilan berbicara tanpa membuka mulut, atau seni Ventriloquist begitu memukau seluruh siswa dan para guru yang hadir.
Usai acara, beberapa siswa pun berusaha untuk mendapatkan informasi proses penerbitan buku. Mereka mengaku, sudah mempunyai karya, dan siap untuk diterbitkan.
Tim Literasi Inprasa, Kak Usep menjawab beberapa pertanyaan siswa yang sudah siap menerbitkan karya terbaiknya. Dengan buku literasi (Panduan Menulis Sinopsis) yang diterbitkan Inprasa, para siswa menungkan karya terbaiknya, dan penerbit Inprasa akan menyeleksi karya terbaik dan terus membantu, memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa hingga pada tahap penerbitan buku.
Buku Motivasi Mendongeng
Dua orang guru SMP Negeri 13 Pekanbaru, menghampiri Kak Agus DS. Mereka mengaku sudah lama mengenal Kak Agus, dan baru kali ini bisa bertemu langsung, karena sebelumnya hanya bertemu lewat layar kaca.
“Kak Agus, saya mau buku terbaru Kak Agus.. sebagai kenang-kenangan, untuk anak-anak, di perpustakaan sekolah,” ujar salah seorang guru.
“Ini, saya berikan satu buku, untuk perpustakaan SMP 13,” Kak Agus langsung memberikan satu buku Motivasi Mendongeng, dan Kumpulan Dongeng untuk dijadikan koleksi perpustakaan sekolah.
Kak Agus DS membubuhkan tandatangan di halaman depan buku karyanya yang ke 21, diketahui, buku Motivasi Mendongeng belum di launching, dan dia mengaku, sampai hari ini, sudah terjual lebih dari 600 buku, sejak soft launching pada 10 November 2018 yang lalu.