Inprasa.com,  Bangkalan – Kreativitas pemuda masa kini dinantikan. Inovasi yang mampu melahirkan prestasi menjadi kebanggaan. Seperti dilakukan Riko Adi Putra. Siswa SMKN 1 Bangkalan ini menyulap barang bekas menjadi bahan tampilan sudut baca menarik dan menyabet juara nasional.

Hampir semua pelajar SMKN 1 Bangkalan menggunakan seragam pramuka saat itu. Ada juga yang terlihat menggunakan baju olahraga. Posisi matahari saat itu hampir tepat di atas kepala. Teriknya menyengat. Tubuh pun keluar keringat.

Warga SMKN 1 Bangkalan saat itu berbahagia. Salah satu peserta didik sekolah yang berlokasi di Jalan Anggrek, Kelurahan Mlajah, Bangkalan itu meraih juara nasional. Riko Adi Putra namanya.

Siswa kelas XI Perhotelan itu sebelumnya meraih juara 1 Festival Literasi Vokasi SMK 2018 se-Jawa Timur (Jatim) September lalu. Raihan itu mengantarkannya menjadi perwakilan Jatim ke tingkat nasional. Karyanya yang diberi nama Lorong Literasi Vokasi (Loli) itu menjadi tiket menuju festival literasi SMK 2018 di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Kompetisi digelar Ahad, 28 Oktober hingga Senin, 29 Oktober 2018. Ada empat bidang lomba pada festival literasi tingkat nasional saat itu. Festival literasi kategori sudut baca yang diikuti Riko. Dia merestorasi lorong menjadi sebuah tempat baca.

Dibuat dari bahan-bahan yang sudah tidak terpakai. Di antaranya wadah blower AC, alat musik, dan casing CPU dijadikan rak buku. Kursi dan meja baca juga menggunakan barang bekas.

”Botol oli bekas saya padukan dengan sedotan dan tripleks untuk dijadikan meja dan kursi baca. Rak buku, CPU, dan alat musik bekas saya lihat di gudang sekolah,” ujar siswa kelahiran 4 Januari 2001 itu.

Dia menjelaskan, ide konsep yang diangkat menjadi karya sudut baca menggunakan bahan seadanya. Pemuda yang juga finalis Kacong Jebbing Bangkalan 2018 itu menerangkan, total dari empat bidang lomba ada 60 peserta se-Indonesia yang mengikuti festival nasional ini. Di kategori sudut baca, peserta yang mengikuti datang dari berbagai daerah.

Di antaranya dari Riau, Bali, Kalbar, Jakarta, Aceh, dan provinsi lainnya. ”Tantangannya dari konsep. Peserta lainnya menggunakan konsep digital. Sedangkan saya tidak,” kata bungsu dari empat bersaudara itu.

Riko memaparkan, meski konsep sederhana, dia membuktikan bisa meraih juara 3 Festival Literasi Nasional 2018. Menurut juri, kata Riko, konsep yang diusungnya berbeda dengan peserta lain.

”Karena peserta lain rata-rata mengusung konsep digital. Punya kami full restorasi. Prosesnya penilaian presentasi juga,” ucap anak dari Tumaji dan Anik Nurhayati (almarhumah) seperti dilaporkan Jawa Pos.

Dia mengaku baru pertama aktif dalam kegiatan literasi. Dia juga mengaku akan terus mengembangkan karya sudut baca Loli. Bahkan direncanakan, konsep ruang membaca itu akan diterapkan di sekolahnya.

”Yang jelas masih akan terus dikembangkan. Memang ada rencana sudut baca ini akan diterapkan di sekolah,” ungkapnya.

Selain meraih juara Festival Literasi Nasional 2018 di Kemendikbud, tahun ini pemuda asal Desa Sadah, Kecamatan Galis, Bangkalan itu juga berprestasi di bidang lainnya. Di antaranya pernah meraih lomba storytelling tingkat provinsi 2018. Kemudian, penghargaan Kacong Jebbing Busana Terbaik 2018.

Pembina OSIS SMKN 1 Bangkalan Yuda Abdi Negara menerangkan, festival literasi ini merupakan program baru dari pemerintah untuk gerakan literasi nasional 2018. Menurut dia, tantangan paling berat untuk membimbing Riko yakni pada manajemen waktu.

”Riko ini siswa yang lumayan sibuk. Selain aktif di OSIS, dia juga aktif sebagai duta Kacong Jebbing. Alhamdulillah juara,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Bangkalan Qurrotuainy mengaku bangga atas raihan prestasi peserta didiknya. Dia juga mengaku akan mendukung konsep Riko untuk mengembangkan dan menerapkan Loli di SMKN 1 Bangkalan.

”Siapa yang tidak bangga anak didiknya berprestasi. Kami berharap siswa yang lain juga termotivasi,” harapnya.

Ciptakan Sudut Baca Menyenangkan dari Barang Bekas

Related Post

Leave a Comment