Inprasa.com, Pekanbaru – Buku “Kumpulan Dongeng Motivasi” untuk anak, karya Kak Agus DS, menurut Tim Pemasaran PT. Sutra Benta Perkasa merupakan buku yang cukup digemari masyarakat, terbukti sejak dicetak pada 10 November 2018, hingga awal Januari 2019 buku itu sudah terjual lebih dari 800 buku.
Meski buku ini laku dipasaran, masih saja ada kekurangan disana sini. Sobat INPRASA, berikut resensi dari buku Kumpulan Dongeng Motivasi, semoga dengan ditulisnya resensi buku ini, para pembaca mempunyai gambaran yang cukup untuk melanjutkan membaca buku yang tergolong langka ini, karena ditulis langsung oleh salah seorang pelopor dongeng di Indonesia, dan juga seorang ventriloquist yang sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya.
 |
Buku Kumpulan Dongeng Motivasi, Agus DS |
Judul : The Power Of Story Telling
Pengarang : Agus DS
Penerbit : PT Sutra Benta Perkasa
Tempat Terbit : Pekanbaru
Cetakan : Pertama, Mei 2018
Tahun Terbit : 2018
Ukuran : 14.8 x 21cm
Jumlah Halaman : x, 110
ISBN : 978-979-3436-80-7
Harga : Rp 30.000,00
“Mendongeng” selain untuk mengembangkan imajinasi, mengeskpresikan diri serta mengatur emosional. Melalui dongeng ini juga dapat mendorong anak untuk belajar berkomunikasi. Menurut James Danandjaja dalam bukunya Folklor Indonesia – Ilmu Gosip.
Dongeng ini tergolong cerita rakyat secara lisan, yang dianggap tidak benar-benar terjadi, karena tujuan utama dari cerita dongeng sendiri adalah menghibur. Meskipun demikian, dongeng tetap berisi ajaran moral, melukiskan kebenaran bahkan ada yang mengandung unsur sindiran.
Perkembangan dongeng di Indonesia sangat pesat sekali. Bahkan cerita rakyat dibukukan dalam Edisi Bilingual, yaitu gabungan dua bahasa (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris). Tujuannya adalah untuk membantu para pembaca belajar berbahasa asing dan juga memudahkan orang asing untuk mengenal dongeng yang berkembang di Indonesia.
Berdasarkan fakta, Agus DS mencoba untuk memaparkan ide-idenya mengenai “Mendongeng” itu mudah dan efektif. Didalam buku ini penulis juga menunjukkan bahwa dongeng memiliki segudang manfaat apabila seseorang mampu membawakan dongeng secara menarik dengan ciri khasnya tersendiri. Mendongeng juga bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja.
 |
“Ayo Mendongeng!” |
Dipaparkan juga beberapa strategi yang meningkatkan daya pikat dalam mendongeng. Untuk menciptakan daya pikat ini, seorang pendongeng harus mampu mengail perhatian audiens. Misalnya dengan mengandalkan suara-suara yang beraneka ragam. Kemudian dengan mengemas gaya panggung agar lebih ekspresif dan juga dilengkapi dengan kemampuan lain yang anda miliki.
Disamping hal-hal diatas, dalam buku ini penulis juga memaparkan Dampak Positif Mendongeng Bagi Perkembangan Anak. Karena pada dasarnya mendongeng ini dapat menghidupkan fantasi seorang anak. Selain itu, untuk mengajarkan serta memberikan pemahaman tentang moral kepada anak. Melalui dongeng dapat juga menanamkan motivasi dalam diri seorang anak.
Dalam hal lainnya, penulis juga menitipkan pesan untuk Pelestarian Budaya Mendongeng. Karena melalui dongeng kita dapat berinteraksi secara langsung dengan anak-anak. Mampu melatih mereka untuk berpikir sistematis.
Dongeng juga berfungsi sebagai media bersosialisasi dan dapat mendorong anak menjadi lebih apresiasif lagi terhadap nalar mereka. Hal yang paling penting adalah, dongeng dianggap sebagai pemotivasi daya kritis anak. Karena itulah mendongeng memang sangat perlu untuk dikembangkan dan dibudayakan.
Buku ini terdapat 17 Tema Menarik, dalam ke 17 Tema tersebut diantaranya dibahas hal-hal yang berkaitan dengan Pelestarian Mendongeng, Energi Positif dan Negatif dalam Mendongeng serta Tips Jitu Mendongeng.
Buku ini sangat bermanfaat bagi para Pendidik di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk membuat strategi menarik dalam mendongeng yang atraktif dan kreatif, karena segala ide-ide yang dikemukakan dalam buku ini dilengkapi dengan Landasan Teoritis.
Kekurangan buku ini, hanya terletak pada bagian gambarnya. Belum memberikan efek yang begitu jelas sehingga kurang menarik untuk diperhatikan, sedangkan dari segi cover bukunya juga, sedikit terkesan “Horror” dengan warna yang gelap dan kurang menarik perhatian, khususnya bagi anak-anak.