Inprasa.com, Pekanbaru – Guru Agama Islam se Kota Pekanbaru, mengawali gerakan literasi Pendidikan Agama Islam. Mereka menulis ayat suci Al-quran, juz ke 30 selama 10 menit, sebagai aksi nyata, gerakan literasi yang sampai hari ini terus digiatkan di setiap sekolah, namun belum juga membuahkan hasil yang memuaskan.
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) bersama PT. Inti Prima Aksara (Inprasa) dan PT. Sutra Benta Perkasa menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Gerakan Literasi PAI Se Kota Pekanbaru, Selasa, 2 April 2019, di Aula Dinas Pendidikan, Jalan Pattimura, nomor 40 A, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Kegiatan Bimtek ini, merupakan tindak lanjut dari surat rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, No. 420/Bid.SD.I/IX/2018/5653 tanggal 25 September 2018, hasil kesepakatan antara MGMP PAI Negeri dan Swasta dengan penerbit. Bimtek dihadiri Kepala Sekolah SMP Se kota Pekanbaru, peserta 75 guru Agama Islam Se kota Pekanbaru.
Bimtek Gerakan Literasi PAI merupakan penerapan gerakan literasi yang terus digaungkan diseluruh penjuru negeri, bertujuan untuk menumbuhkan budi pekerti kepada para siswa di sekolah, mulai dari tingkatan SD, SMP hingga SMA.
Narasumber Bimtek, Direktur Utama PT Inti Prima Aksara (Inprasa), Mustajab Hadi |
Narasumber Bimtek, Direktur Utama PT. Inti Prima Aksara dan PT. Sutra Benta Perkasa, Mustajab Hadi menjelaskan duduk perkara mengapa sampai hari ini pemerintah terus getol menggiatkan gerakan literasi di sekolah, maupun gerakan literasi di semua bidang.
Mustajab mengungkapkan, persoalan literasi di Indonesia berdasarkan studi “Most Littered Nation In the World” yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.
Indeks data itu, menurut Mustajab perlu dibantah, karena negara Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia, dan mempunyai budaya literasi membaca, menghafal dan menulis Al quran. “Gerakan literasi sudah dimulai sejak Al quran diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad,” ujarnya.
Hanya saja, menurut Mustajab sampai hari ini belum ditemukan metode yang tepat untuk menghimpun dan mencatat kegiatan literasi Al quran yang dapat digunakan sebagai data untuk mengukur indeks literasi.
Penyematan Pin gerakan literasi PAI kepada perwakilan guru Agama Islam Se kota Pekanbaru |
Melalui Bimtek gerakan literasi, Mustajab berharap semua guru Agama Islam menjadi teladan atau model bagi siswa di sekolah, mempunyai kebiasaan membaca, menulis dan menghafal Al quran. “Jadi, ini (buku Juz Amma, Alamal Bil Qolam) merupakan sarana untuk menerapkan gerakan literasi,” ujarnya.
Mustajab menawarkan sebuah metoda yang mampu menggerakkan guru, siswa dan orangtuanya berperan aktif mulai membumikan Al quran.
Para peserta Bimtek mengapresiasi gerakan literasi PAI yang digagas Mustajab, mereka berkomitmen untuk menghidupkan kembali kegiatan membaca, menghafal dan menulis Al quran, yang sebenarnya sudah ada sejak dulu.
Namun, mereka berharap dalam forum rapat, agar melibatkan seluruh kepala sekolah, dinas pendidikan terkait, Walikota, dan bahkan ada salah seorang peserta yang ingin langsung menyampaikan gerakan ini kepada DPR.
Pada pembukaan Bimtek, hadir Ketua MGMP PAI Kota Pekanbaru, Drs. Efendi, MKKS SMP Kota Pekanbaru, H. Ridwan, M.Pd. dari Kemenag Kota Pekanbaru, H. Edwar S Umar, M.A.
Direktur PT Inti Prima Aksara, Mustajab Hadi dan Peserta Bimtek PAI Se Kota Pekanbaru |